Jakarta, 4 Oktober 2024 – Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (3/10), dengan melantik sejumlah menteri baru untuk memperkuat pemerintahan dalam menghadapi tantangan di akhir masa jabatannya. Langkah ini dianggap sebagai salah satu upaya strategis pemerintah dalam menstabilkan kinerja kabinet menjelang Pemilihan Umum 2024 yang semakin dekat.

Dalam acara pelantikan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Presiden Jokowi memperkenalkan beberapa wajah baru di kabinet, serta melakukan perpindahan jabatan di beberapa pos strategis. Salah satu yang paling disorot adalah pengangkatan Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) menggantikan Mahfud MD, yang kini ditunjuk sebagai penasihat khusus presiden dalam persiapan pemilu.

Perubahan Kunci di Kabinet

Budi Gunawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mengisi jabatan Menkopolhukam di tengah situasi politik yang semakin memanas menjelang pemilu. Pengalaman panjangnya di bidang intelijen dan keamanan dianggap mampu menjaga stabilitas politik nasional.

Namun, Presiden menekankan bahwa Zulkifli harus terus meningkatkan kinerja kementeriannya untuk memastikan harga bahan pokok stabil menjelang pemilu.

Tanggapan dan Spekulasi Politik

Langkah reshuffle ini menuai beragam tanggapan dari berbagai kalangan. Penunjukan Budi Gunawan sebagai Menkopolhukam, khususnya, dinilai sebagai keputusan yang penuh strategi untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.

Di sisi lain, beberapa pihak menilai reshuffle ini sebagai langkah yang dapat memperkuat dukungan politik bagi partai pendukung pemerintah.

Namun, beberapa kritik muncul dari oposisi, yang menilai reshuffle ini lebih berorientasi politik ketimbang peningkatan kinerja. Mereka menyoroti bagaimana beberapa posisi menteri diisi oleh tokoh-tokoh yang dekat dengan elit politik, daripada berdasarkan kompetensi teknis dan profesionalisme.

Persiapan Menjelang Pemilu 2024

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah akan fokus pada penyelenggaraan Pemilu 2024 yang aman, damai, dan demokratis. Ia mengingatkan pentingnya netralitas aparatur negara dan keamanan nasional selama proses pemilu berlangsung.

“Kita semua harus menjaga persatuan dan keamanan selama proses pemilu ini. Saya meminta seluruh aparatur negara untuk bersikap netral dan bekerja profesional dalam menjalankan tugas mereka,” tegas Jokowi.