Kenapa Rodri Lebih Layak Rebut Ballon d’Or 2024

Jakarta, PaFI Indonesia — Gelandang Manchester City Rodri menjadi pemenang Ballon d’Or 2024 setelah mengungguli Vinicius Junior dari Real Madrid. Apa yang membuat Rodri lebih pantas rebut Ballon d’Or 2024 daripada Vinicius?
Rodri merebut gelar Ballon d’Or 2024 dalam pemberian penghargaan yang berlangsung di Theatre du Chatelete, Paris, Selasa (29/10) dini hari WIB.

Data statistik yang ditunjukkan Stats Pitch menunjukkan Rodri tampil lebih konsisten dengan 63 pertandingan dibandingkan Vinicius yang hanya bermain 49 kali sepanjang musim 2023/2024.

Meski Vinicius unggul dalam hal mencetak gol dengan 26 gol berbanding 12 gol, Rodri memimpin dalam hal assists dengan 14 berbanding 11. Torehan 12 gol dan 14 assist dari Rodri terbilang impresif untuk pemain berposisi gelandang bertahan.

Keunggulan signifikan Rodri terlihat dari akurasi passing yang mencapai 93 persen, jauh melampaui Vinicius yang hanya 78 persen. Gelandang asal Spanyol ini juga mencatatkan 100 key passes dibandingkan 70 milik Vinicius.

Dalam hal duel yang dimenangkan, Rodri kembali unggul dengan 352 kali dibanding 266 kali milik Vinicius.

Statistik ini membuktikan dominasi Rodri dalam penguasaan bola dan kemampuannya mengontrol pertandingan.

Rodri juga menunjukkan konsistensi lebih baik dengan hanya satu kekalahan sepanjang musim, sementara Vinicius mencatatkan tiga kekalahan. Rating rata-rata Rodri pun lebih tinggi dengan 7.89 berbanding 7.36.

Pencapaian trofi Rodri juga lebih komprehensif dengan meraih Euro 2024 bersama Spanyol, Premier League, UEFA Super Cup, dan FIFA Club World Cup. Sementara Vinicius hanya memenangkan La Liga, Champions League, dan Spanish Super Cup.

Dengan statistik superior dan koleksi trofi yang lebih lengkap, Rodri membuktikan dirinya pantas untuk gelar Ballon d’Or 2024 mengalahkan Vinicius, yang lebih dominan dalam statistik menyerang namun kalah dalam aspek all-around performance.

Rodri menjadi pemain pertama asal Spanyol yang merebut gelar Ballon d’Or
dalam 64 tahun terakhir, atau sempat Luis Suarez menjadi pemenang pada 1960.

Mantan pemain Atletico Madrid itu menjadi pemain ketiga asal Spanyol yang mampu
jadi pemenang  setelah Alfredo Di Stefano dan Luis Suarez. Rodri juga jadi gelandang bertahan pertama sejak Lothar Matthaus pada 1990 yang mampu merebut Ballon d’Or.